Loading...

Seluk Beluk Kerja di Jepang: Info Kenshusei dan…

Tertarik kerja di Jepang? Ada banyak hal yang harus Anda ketahui sebelum berangkat kerja atau magang ke Jepang. Mulai dari budaya kerja, jenis-jenis pekerjaan yang tersedia untuk pekerja asing, hingga persyaratan yang harus dipenuhi.

Kali ini, JRF Indonesia akan membantu Anda untuk memahami hal-hal terkait kerja dan magang ke Jepang. Oleh karena itu, simak penjelasannya hingga akhir, ya!

 

Kerja di Jepang Seperti Apa?

Sebelum magang dan kerja di Jepang, ada baiknya Anda mengetahui bagaimana budaya kerja di Jepang. Salah satu budaya kerja Jepang yang menonjol adalah adanya rasa disiplin yang tinggi. Meski terdengar baik, sayangnya banyak berita yang menyebutkan sisi negatif dari budaya kerja ini.

Berita-berita tersebut tak seharusnya mengubur keinginan Anda untuk bekerja di Jepang. Selain bisa menambah pengalaman bekerja, Anda bisa mendapat banyak ilmu yang dapat diterapkan ketika kembali ke tanah air.

Berikut ini adalah budaya kerja Jepang yang perlu Anda ketahui.

1.   Kedisiplinan yang tinggi

Kedisiplinan menjadi hal utama yang diperhatikan banyak pekerja asing saat bekerja atau magang ke Jepang. Memang, sikap disiplin yang tinggi ini terkesan kaku. Namun, hal ini membantu para pekerja untuk bekerja secara efektif dan produktif.

 

2.   Berdedikasi tinggi

Tidak hanya sikap disiplin saja yang tinggi, dedikasi orang Jepang terhadap pekerjaan yang diberikan pun bisa dikatakan paripurna. Mereka tidak ragu untuk memberikan performa terbaik—dan hal inilah yang membuat hasil pekerjaan mereka selalu berkualitas tinggi.

 

3.   Detail oriented

Dedikasi orang Jepang yang tinggi terhadap pekerjaannya membuat mereka selalu memperhatikan detail dan berpikir secara menyeluruh. Tak heran, hal-hal yang sering terlewat turut diperhatikan oleh orang Jepang. Maka dari itulah, produk Jepang terkenal akan kualitasnya yang tinggi.

 

4.   Adanya senioritas

Senioritas merupakan budaya kerja di Jepang yang cukup menuai kritik. Meski perlahan luntur, masih banyak perusahaan Jepang yang menerapkan budaya ini dalam tempat kerja mereka.

Budaya senioritas ini mengajarkan bahwa junior (dalam pekerjaan) wajib menghormati atasan dan tamu dan menggunakan bahasa yang sopan ketika berkomunikasi.

 

5.   Harus siap lembur

Tidak hanya kedisiplinan, dedikasi, dan sikap totalitas yang menjadi poin utama budaya kerja Jepang. Lembur juga merupakan budaya kerja di Jepang yang sudah menjadi kebiasaan. Maka dari itu, tak heran jika tidak ada orang Jepang yang tidak pernah lembur.

Mindset bekerja berangkat lebih awal, pulang paling akhir memang tidak sepenuhnya bagus. Maka dari itu, akhir-akhir ini pemerintah Jepang menerapkan aturan batasan jam kerja.

 

6.   Tidak membeda-bedakan pekerjaan

Budaya kerja dan magang ke Jepang selanjutnya adalah tidak membedakan pekerjaan. Maknanya, tiap orang harus siap untuk melakukan berbagai macam pekerjaan, terlepas dari job description tiap individu. Bahkan, mereka pun harus siap untuk melakukan pekerjaan yang tidak disukai.

Jenis-Jenis Pekerjaan di Jepang untuk Pekerja Asing

Jepang merupakan salah satu negara dengan industri tersibuk di dunia. Sayangnya, jumlah tenaga kerja dalam negeri tidak sebanding dengan tuntutan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Oleh sebab itu, Jepang mengimpor tenaga kerja asing agar kegiatan industri dalam negara mereka dapat berjalan dengan baik.

Pilihan Jepang untuk mendatangkan tenaga kerja asing ini bukan tanpa alasan. Dikutip dari CNN, Jepang mengalami penurunan tahunan jumlah kelahiran penduduk sebesar 2,8% di tahun 2021.

Maknanya, jumlah kematian lebih besar dibandingkan dengan jumlah kelahiran penduduk. Tren pertumbuhan populasi negatif ini sudah berlangsung sejak 2011.

Karena tren negatif pertumbuhan penduduk inilah Jepang merekrut tenaga kerja asing, salah satunya adalah tenaga kerja asing Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara asal tenaga kerja asing Jepang baik untuk mereka yang kerja atau hanya sekadar magang ke Jepang.

Beberapa kesempatan kerja di Jepang yang ditawarkan untuk pekerja dari Indonesia ada dalam bentuk pelatihan kerja (kenshusei), magang di Jepang (ginou jisshusei), atau tokuteiginou (Specialized Skilled Workers).

Tak hanya itu, Anda juga bisa kerja di Jepang melalui beberapa cara lain, misalnya seperti mengikuti program G2G, mutasi kerja, atau melamar sendiri melalui kegiatan job fair. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan pada penjelasan berikut.

Cara Agar Bisa Ikut Pelatihan Belajar (Kenshusei) atau Magang ke Jepang (Ginou jisshusei)

Beragamnya jenis pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan Jepang untuk pekerja asing membuat kerja di Jepang menjadi hal yang menarik untuk dilakukan. Tak hanya itu, memiliki pengalaman bekerja di negara maju seperti Jepang bisa memberikan value tersendiri.

Apabila Anda berminat untuk melakukan pelatihan belajar (kenshusei) atau kegiatan magang (ginou jisshusei) di Jepang, tentu tekad bekerja saja tidak cukup. Anda perlu mengetahui dan menaati persyaratan yang ditetapkan agar Anda bisa berangkat untuk pelatihan belajar atau magang ke Jepang.

 

Mengenal Kenshusei dan Ginou jisshusei

Istilah kenshusei dan ginou jisshusei menjadi dua istilah yang mungkin sering Anda lihat ketika sedang mencari informasi terkait kerja di Jepang. Secara singkat, kedua hal ini merupakan hal yang mirip secara definisi, yaitu ‘magang’. Akan tetapi, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jelas.

a.     Kenshusei

Secara singkat, kenshusei dapat diartikan sebagai program pelatihan belajar (trainee). Tahapan yang mirip dengan tahapan ‘prakerja’ ini berlangsung dalam hitungan bulan. Biasanya, rentang waktu untuk program kenshusei adalah 1-12 bulan, tergantung tempat kerja masing-masing.

Selama program kenshusei berlangsung, Anda akan mendapatkan pelatihan sesuai bidang kerja Anda, baik secara teori maupun secara praktik. Untuk itu, Anda wajib menetap di Jepang selama jangka waktu training ini. Izin tinggal yang Anda miliki adalah izin tinggal khusus untuk program kenshusei.

Apakah Anda akan dibayar saat mengikuti program kenshusei? Anda akan dibayar, namun nominal yang Anda terima hanya berupa tunjangan belajar, bukan ‘gaji’ sebagaimana yang diterima peserta ginou jisshusei.

 

b.      Ginou jisshusei

Setelah melalui tahap kenshusei, Anda perlu menempuh ujian terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tahap ginou jisshusei. Jika Anda dinyatakan lulus, barulah Anda bisa magang ke Jepang dengan program ginou jisshusei.

 Peserta training yang lolos ujian ginou jisshusei akan mendapatkan kesempatan untuk magang hingga kontraknya berakhir (3-5 tahun, paling umum 3 tahun). Karena magang ke Jepang memakan waktu lebih dari setahun, izin tinggal khusus ginou jisshusei akan diberikan dan Anda akan diberi gaji sesuai dengan pekerjaan yang Anda lakukan.

Berbeda dengan kenshusei, pada program ginou jisshusei Anda bisa menambah penghasilan dengan bekerja lembur. Tentunya, Anda akan diberi insentif berdasarkan pekerjaan yang sudah Anda lakukan.

Dengan status ‘karyawan magang’ yang Anda miliki, Anda juga akan dilindungi secara hukum oleh UU Ketenagakerjaan Jepang. Fasilitas tempat tinggal khusus juga akan diberikan, lengkap dengan peralatan masak, mesin cuci, kulkas, TV, dll. Sebagai tambahan, peserta ginou jisshusei biasanya akan mendapat fasilitas transportasi berupa sepeda.

 

Cara Ikut Kenshusei dan Ginou jisshusei

Lantas, bagaimana caranya agar bisa ikut kenshusei dan ginou jisshusei dan berangkat magang ke Jepang? Anda bisa lakukan hal-hal berikut.

  1. Menghubungi Disnakertrans

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) merupakan rujukan pertama yang bisa Anda datangi jika ingin magang ke Jepang. Program magang yang ditawarkan meliputi program kenshusei dan ginou jisshusei yang telah disebutkan sebelumnya.

 

Syarat-syarat untuk mengikuti program ini adalah sebagai berikut.

  1. Berusia 18-26 tahun.
  2. Berpendidikan minimum SMA/sederajat dan dapat memberikan sertifikat latihan kerja selama 160 jam. Sertifikat latihan kerja tidak diperlukan jika Anda lulusan jurusan teknik atau keperawatan.
  3. Secara fisik, tinggi badan minimum untuk pria adalah 160 cm, sedangkan untuk wanita adalah 150 cm.
  4. Berat badan yang proporsional.
  5. Dinyatakan sehat baik secara fisik dan mental. Tidak pernah bertato dan/atau bertindik selain di telinga (kandidat pria tidak dibolehkan sama sekali), tidak memiliki masalah penglihatan, tidak memakai kawat gigi, tidak memiliki riwayat operasi, dan tidak menggunakan gigi palsu.

Selain memenuhi persyaratan di atas, Anda pun diwajibkan untuk lolos sejumlah tahapan seleksi, di antaranya adalah seleksi administrasi, tes matematika, wawancara, pemeriksaan medis, serta uji ketahanan fisik dan kesamaptaan.

Selain program magang, Anda juga bisa daftar program G2G (government to government) jika Anda memiliki latar belakang keperawatan (untuk kebutuhan tenaga kerja perawat dan careworkers).

Jika Anda berminat untuk kerja di Jepang melalui program G2G, Anda juga bisa menghubungi Disnakertrans untuk informasi lebih lanjut. Secara umum, seleksi yang diadakan mirip dengan seleksi pada program magang.

 

  1. Kerja di Jepang melalui bantuan pihak swasta

Selain melalui program pemerintah, untuk menjadi seseorang yang berkarier di Jepang, Anda bisa menghubungi pihak agen penyalur tenaga kerja (PJTKI). Opsi ini bisa Anda pilih jika Anda tidak pernah kerja di Jepang sebelumnya.

Jika Anda memutuskan untuk meminta bantuan PJTKI, pastikan Anda sanggup memenuhi pembiayaan yang biasanya dipatok cukup mahal. Meski demikian, prosedur antiribet dan seleksi yang tidak sekompleks seleksi jalur pemerintah menjadikan metode yang satu ini banyak diminati. Ditambah lagi, pihak swasta bisa membantu mencari jawatan yang sesuai dengan keinginan Anda.

Opsi lain untuk bisa berkarier di Jepang adalah melalui program mutasi. Hanya saja, untuk melakukan program ini Anda harus sudah diterima bekerja di perusahaan Jepang dulu sebelumnya. Jika syarat ini sudah dicukupi, Anda bisa mencari informasi bagaimana cara untuk mengajukan mutasi ke Jepang.

 

Tokuteiginou (SSW—Specialized Skilled Workers)

Tokuteiginou merupakan jalur kerja di Jepang yang berbeda dengan program magang kenshusei dan ginou jisshusei. Pasalnya, program ini diperuntukkan hanya untuk tenaga kerja yang sudah memiliki keterampilan dalam menangani pekerjaan terkait.

Peserta juga bisa merupakan eks-peserta ginou jisshusei yang sudah menyelesaikan tahapan kenshusei dan ginou jisshusei. Syaratnya, peserta wajib lulus ujian praktik keterampilan kerja.

Jika tidak sempat mengikuti ujian tersebut, peserta tokuteiginou bisa menggantinya dengan meminta hyoka choso, yaitu lembar rekaman penilaian peserta pada saat magang ke Jepang. Penilaian ini didasarkan pada beberapa aspek, yaitu:

  1. Jumlah kehadiran kerja
  2. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan rekan kerja dan masyarakat di sekitar lingkungan kerja.
  3. Kemampuan berbahasa Jepang.
  4. Penilaian langsung dari atasan saat bekerja.
  5. Penilaian langsung dari pembimbing harian dari Kumiai (lembaga nirlaba yang melakukan pengawasan terhadap pemagang selama kegiatan magang berlangsung).

Keseluruhan berkas hyoka choso ini perlu ditandatangani oleh pimpinan perusahaan tempat pemagang bekerja dan pimpinan Kumiai.

Perlu diketahui bahwa peserta yang mengikuti ujian keterampilan sebelum 2018 umumnya tidak mendapatkan senmonkyu. Maka dari itu, hyoka choso ini hadir sebagai alternatif dari senmonkyu, yaitu sertifikat yang menyatakan skill Anda pada bidang tersebut yang dapat Anda dapatkan setelah mengikuti ujian praktik keterampilan kerja yang telah disebutkan sebelumnya.

 

Perbedaan Tokuteiginou dan Ginou jisshusei

Jika Anda masih bingung dengan perbedaan tokuteiginou dan ginoujisshusei, tabel berikut dapat membantu Anda untuk memahami perbedaan antara dua istilah ini.

Aspek Magang (Ginou jisshusei) Tokuteiginou
Tujuan Transfer pengetahuan dan keterampilan dari Jepang untuk diterapkan di negara asal. Untuk melengkapi jumlah kekurangan pekerja di Jepang.
Lama tinggal Kurang lebih 3-5 tahun dihitung dari tahap kenshusei. Minimal 6 bulan, lalu dapat diperpanjang hingga maksimum 5 tahun. Khusus tokuteiginou 2, Anda bisa memperpanjang izin tinggal selama masih bekerja.
Izin tinggal Visa magang (ginou jisshusei) Visa untuk tokuteiginou (Specified Skilled Worker—SSW)
Lembaga Pengirim (SO) Diwajibkan ada Tidak diwajibkan ada
Jumlah perekrutan Terbatas Tidak terbatas, kecuali untuk bidang konstruksi dan keperawatan.
Pindah tempat kerja/perusahaan Tidak diperbolehkan, kecuali jika ada hal mendesak yang tidak dapat dihindari. Misalnya, perusahaan tempat magang bangkrut. Diperbolehkan. Jika tempat kerja baru tidak linear (satu bidang) dengan bidang yang diambil saat magang, maka peserta harus lulus ujian keterampilan bidang terkait terlebih dahulu.
Ujian masuk Tidak ada, kecuali bidang keperawatan (mínimum lulus bahasa Jepang level N4) Ujian keterampilan dan ujian kemampuan bahasa Jepang (syarat kelulusan minimum: level N4).

Apabila peserta sudah menyelesaikan program magang minimal 3 tahun, maka peserta tidak perlu mengikuti ujian kemampuan bahasa.

 

Bidang Pekerjaan yang Ditawarkan

Untuk program tokuteiginou, terdapat empat belas (14) bidang industri yang bisa Anda pilih sesuai dengan pengalaman kerja dan/atau pengalaman magang Anda. Empat belas bidang industri tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pertanian
  2. Perikanan
  3. Aviasi
  4. Pengolahan makanan serta minuman
  5. Jasa makanan
  6. Bisnis akomodasi
  7. Material casting
  8. Pembersihan gedung
  9. Keperawatan
  10. Manufaktur mesin industri
  11. Konstruksi
  12. Industri elektronik, kelistrikan, dan informasi
  13. Pembuatan kapal
  14. Perawatan mobil

 

Jenis-jenis Tokuteiginou

Pada penerapannya, tokuteiginou dibagi menjadi dua jenis. Perbedaan kedua jenis program ini dapat Anda temukan pada tabel berikut.

Aspek Tokuteiginou 1 Tokuteiginou 2
Sektor kerja 14 bidang yang disebutkan di atas Khusus untuk bidang konstruksi dan pembuatan kapal.
Tingkat keterampilan Lulus ujian keterampilan dan bahasa Jepang tingkat menengah Lulus ujian keterampilan dan bahasa tingkat ahli
Masa tinggal 5 tahun Selama masih bekerja, izin tinggal bisa diperpanjang
Mengajak anggota keluarga tinggal di Jepang Tidak diperbolehkan Boleh mengajak serta keluarga inti

Pekerjaan Profesional Lainnya

Selain empat belas bidang industri yang telah disebutkan, Anda juga bisa bekerja sebagai profesional di Jepang. Bidang pekerjaan yang ditawarkan cukup beragam, di antaranya adalah:

  1. Human Resources
  2. General Affair
  3. Finance
  4. Accounting
  5. Engineering and Maintenance

Untuk menjadi tenaga profesional, biasanya Anda diwajibkan untuk memiliki pendidikan minimal D3 atau S1. Batasan usia tidak terlalu ditekankan, hanya saja pelamar cenderung lebih dilirik perusahaan jika pelamar memiliki kemampuan bahasa Inggris. Anda bisa menemukan lowongan pekerjaan sebagai profesional melalui kegiatan job fair atau melalui situs-situs pencari jawatan.

 

Nah, itulah penjelasan mengenai kerja di Jepang beserta beragam pilihan pekerjaan yang bisa Anda pilih.

Jika nantinya sudah bekerja di sana, Japan Remit Finance siap menjadi mitra terbaik Anda untuk urusan kirim uang dari Jepang ke Indonesia. Dengan menggunakan jasa kami, Anda tidak perlu ragu lagi mengirim uang. Sebab, kami memastikan layanan pengiriman uang yang kami berikan aman dan cepat, tanpa perlu prosedur yang rumit.

Terbukti, JRF sudah membantu 70.000+ orang yang magang atau kerja di Jepang melalui program kenshusei, ginou jisshuusei, maupun tokuteiginou untuk mengirim uang dari Jepang dengan mudah. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa kunjungi website kami. Anda juga bisa menghubungi layanan chat Japan Remit Finance melalui tautan berikut.

 

Referensi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts